Maret Kelabu
Minggu, 8 Maret 2020 18:56 WIBtentang bulan maret
Ada hari-hari yang penuh riang
Bercerita tentang impian
Tentang masa mendatang
Tentang bagaimana mengisi usia
Bercerita hingga engkau lelap
Hingga engkau tak sadar di pangkuan
Dan hingga cerita itu bersambung di esok harinya, layaknya serial drama sinetron yang dinantikan.
Tentang kita akan menjadi apa dan bagaimana,
Tentang kasih yang tulus,
Tentang semua cinta dan kedamaian menyambut hari demi hari terlalui.
Bak sutradara yang mengatur lakon drama,
Kita mendesain masa depan dengan imajinasi yang sama,
Bersamamu, bersama dia dan menjadi kita,
Kita yang utuh dalam payung bahagia.
Namun semuanya nampak pupus
Nampak tak terlihat lagi binaran mata yang tulus
Yang ada hanya air mata yang terus menderus
Yah, kini menjadi maret kelabu
Semua nampak abu-abu
Langit pun tak nampak biru
Hingga kelam pun tiba dan mentari berlalu.
Maret yang terisak menghempaskan mimpi-mimpi,
Membunuh nalar dan imajinasi
Menghanyutkan semangat hidup berapi-api
Melebur bersama tangis pilu yang tak henti-henti
Kapan berakhir?
Sepertinya drama baru akan dimulai
Entah akan terus menjadi pilu atau akan berbuah haru,
Aku pun tak tahu.
Yang ku tahu hanyalah jiwa ini terus menolak bahkan menjadi berontak
Mencoba melalui semua.
Serial drama pun tak jauh dari hidup yang sesungguhnya.
Kadang bahagia dan kadang melalui derita.
Semoga di ujung waktu semua akan menuai bahagia.
Engkau harus percaya
Bahwa serial drama pun akan berakhir juga,
Engkau hanya perlu berlapang menunggu waktu itu tiba,
Maret menjadi kelabu
Tapi mungkin akan kita tuai april menjadi milikmu
Semoga bahagia selalu.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Maret Kelabu
Minggu, 8 Maret 2020 18:56 WIBSepasang Sandal Butut Ayah
Minggu, 8 Maret 2020 18:55 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler